Pengamen, ya mereka adalah seorang penyanyi jalanan. Menyanyi dengan kringat di badan. Aku pernah melihat seorang pengamen muda, memakai pakaian yang compang-camping. Pakaiannya kotor, dan jangan di tanya lagi soal baunya. Waktu itu dia menyanyikan lagu dari Shaggy dog yang judulnya anak malam. Dia menyanyikannya dengan senang hati,


Di sudut-sudut perempatan kota Kudus, Saya masih melihat banyak anak-anak yang tidak sekolah dan lebih memilih untuk mengamen. Apakah pemerintah tidak melihat anak-anak semacam ini?
Inilah salah satu contoh potret perjuangan hidup rakyat kecil yang tidak begitu dilihat oleh pemerintah. Pasti ada hasrat dari anak-anak tersebut untuk melanjutkan kembali ke bangku sekolah. Begitu juga dengan anak-anak di jenjang SMA/SMK yang ingin melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, yaitu kuliah. Mereka terpaksa tidak melanjutkan untuk kuliah karena tidak adanya tanggapan dari pemerintah tentang hal
ini. Alhasil banyak dari mereka yang menganggur karena tidak adanya bantuan biaya dari pemerintah dan lapangan pekerjaan yang mau menerima mereka.
Anak-anak yang seharusnya masih menikmati bangku pendidikan, dengan sangat kecewa mereka harus membanting tulang untuk biaya hidup sehingga mereka tidak memperhatikan mengenai biaya pendidikan mereka. Mengamen, menjual mainan disekolah-sekolah, menjual makanan keliling, bahkan mengemis rela mereka lakukan demi hidup mereka.
Semoga kedepannya nasib mereka akan lebih beruntung dan mendapat titik cerah untuk meraih cita-cita mereka yang sedikit tertunda.
Salam.